PT PLN (Persero) akan melakukan co-firing pada 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan biomassa. Target tersebut diharapkan dapat tercapai pada 2025. Adapun co-firing
merupakan proses penambahan biomassa yang berasal dari berbagai bahan baku alami sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batubara di PLTU. Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PLN Kamia Handayani mengatakan, pihaknya berkomitmen tidak akan membangun PLTU baru berbasis batu bara, kecuali yang sudah masuk dalam daftar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Sementara untuk PLTU eksisting saat ini akan dilakukan co-firing dengan biomassa. “Untuk PLTU eksisting, kami sudah melakukan uji coba co-firing di 2020. Kami lakukan co-firing pada biomassa dan sudah mulai diimplementasikan komersial, jadi enggak cuma uji coba lagi,” ujar Kamia dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta