Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian KADIN Indonesia Bobby Gafur Umar menilai, iklim investasi di Indonesia sudah membaik. Hal ini dilihat dari regulasi yang bisa mendukung penerapan investasi seperti Omnibus Law. Menurut Bobby, peraturan baru ini bisa memotong proses birokrasi yang panjang dalam proses investasi menjadi sederhana. Ditambah lagi, terdapat 270 juta penduduk di Tanah Air yang dapat membuat Indonesia menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia.
“Dengan memperbaiki regulasi, kita juga memperbaiki infrastruktur. Kami meningkatkan itu untuk menurunkan biaya logistik, memberikan insentif kepada investor, Indonesia menjadi sangat-sangat menarik,” ujar Bobby pada BNI Investor Daily Summit 2022. Beliau bahkan menyebutkan, relokasi bisnis dari Tiongkok sekarang menjadikan sebagai prioritas tujuan relokasi tersebut.
Bobby memaparkan, tahun ini Indonesia menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat bagus, setelah berhasil melewati gejolak pandemi dalam dua tahun terakhir. “Jadi KADIN melihat, berdasarkan semua angka ekonomi, kita masih bisa menjadi salah satu pemasok di dunia karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah,” tambah dia. Meski begitu, Bobby mengatakan sejauh ini Indonesia baru memaksimalkan komoditas seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) sebagai bahan baku. Menyadari hal ini, Pemerintah Indonesia mengubah kebijakan secara drastis di luar kebiasaan dengan menumbuhkan industri hilir, demi meningkatkan ekonomi negara.
Untuk dapat bertahan dalam jangka pendek hingga menengah, beliau berpesan agar Indonesia memperbesar dan menjaga pertumbuhan pasar domestik. Salah satunya dengan membeli produk dalam negeri, mensubstitusi produk dengan manufaktur lokal. Hal ini telah didukung pemerintah dengan kewajiban membelanjakan 40% APBN atau APBD untuk produk lokal, demi menciptakan percepatan pasar domestik yang semakin besar.
Terakhir, Bobby menyebutkan pemerintah telah memberdayakan Seminar ini merupakan aksi nyata sinergi positif triple helix antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon di Indonesia. “Sesuai dengan tema seminar hari ini, perlu kita garis bawahi, kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan melibatkan kemitraan bersama perusahaan besar. Sebab, 90% ekonomi Indonesia berasal dari UMKM. Pada saat bersamaan, dijalankan pula peningkatan kapasitas dan kopetensi sumber daya manusia untuk mendukung perkembangan industri dan perekonomian. Sebab, upaya mendorong UMKM naik kelas, membutuhkan mitra yang bisa melakukan penelitian dan pengembangan.
“Semua faktor ciptakan iklim yang baik bagi investor untuk datang ke Indonesia. Sekali lagi, kita tidak bisa sendiri untuk mengembangkan ekonomi kita, KADIN telah berperan besar untuk mengundang teknologi dan dana yang luas untuk mendatangkan investor asing Indonesia. Semoga kita bisa bertahan dan bisa melanjutkannya. Indonesia merupakan salah satu indikator ekonomi unggulan,” tutupnya.